Kamis, 23 Oktober 2014

http://www.indonesianfilmcenter.com/pages/filmbox/filmbox.php?bid=7147

Minggu, 28 September 2014

DAFTAR PRESTASI YANG DIPEROLEH
RANAH FILM FONDATION
PERIODE SEPTEMBER 2013-2014

NO
JUDUL
SUTRADARA
PENGHARGAAN




1




LUKAH GILO




RIZQY VAJRA  J
·         NOMINASI KATEGORI FILM DOKUMENTER, FESTIVAL FILM DIENG 2013
·         NOMINASI KATEGORI FILM DOKUMENTER dalam ajang FESTIVAL FILM PELAJAR 2013
·         PERAIH PENGHARGAAN KHUSUS KATEGORI DOKUMTER DARI DEWAN JURI dalam ajang FESTIVAL FILM PELAJAR 2013


2

ADAT JAGALAH HUTAN KAMI

RIZQY VAJRA  J
·         JUARA 1 FESTIVAL FILM BIOLOGI DOKUMENTER, LOBI LKTI 2014 HIMABIO UNAND













3













CINTO TABATEH ADAIK













RIZQY VAJRA  J
·         FILM TERBAIK II INDIE SHORT LOVE MOVIE FESTIVAL 2014
·         NOMINASI SUTRADARA TERBAIK INDIE SHORT LOVE MOVIE FESTIVAL 2014  atas nama RIZQY VAJRA  J,
·         ACTRIS TERBAIK INDIE SHORT LOVE MOVIE FESTIVAL 2014 atas nama FADHILLA DWI PUTRI
·         PENULIS NASKAH TERBAIK INDIE SHORT LOVE MOVIE FESTIVAL 2014 atas nama VINNY NATASYAH UTARI
·         PENATA SUARA TERBAIK INDIE SHORT LOVE MOVIE FESTIVAL 2014 atas nama RAKHA PANJI GIANTAMA
·         NOMINASI D.O.P TERBAIK INDIE SHORT LOVE MOVIE FESTIVAL 2014 atas nama ROBBY YULHANSYAH
·         NOMINASI ART DIRECTOR TERBAIK INDIE SHORT LOVE MOVIE FESTIVAL 2014 atas nama RANTI WULANDARI
·         NOMINASI ACTOR TERBAIK INDIE SHORT LOVE MOVIE FESTIVAL 2014 atas nama SATRYA DITA ALQORNY
·         NOMINASI EDITOR TERBAIK INDIE SHORT LOVE MOVIE FESTIVAL 2014 atas nama MIDLE FOUR
·         NIMONASI KATEGORI FILM FIKSI PENDEK PELAJAR, MALANG FILM FESTIVAL 2014
·         NOMINASI FILM INDENPENDEN PELAJAR, APRESIASI FILM INDONESIA 2014
·         LOLOS KURASI FESTIVAL FILM SOLO 2014
4
HARATO
ROBBY YULHANSYAH
·         JUARA 1 KATEGORI FILM FIKSI FESTIVAL FILM DIENG 2014

                Dan 3 orang anggota RANAH FILM FOUNDATION dengan nama RIZQY VAJRA J, ROBBY YULHANSYAH dan HANIF AULIA FIKRI, yang didampingi pembimbing Bpk. ELFIT FAHRIANSYAH jadi utusan provimsi SUMATERA BARAT ke ajang JAMBORE FILM PENDEK yang diadakan di SOLO, JAWAH TENGAH pada juni 2014.
JAKARTA - Gelaran Apresiasi Film Indonesia (AFI) 2014 akan digelar di Istana Maimun, Medan, Sumatra Utara pada 13 September 2014. Ajang tahunan tersebut bertujuan untuk memberikan penghargaan bagi karya dan insan perfilman Indonesia.
Untuk tahun ini, apresiasi tersebut mencakup tiga bagian, yakni penghargaan utama, penghargaan khusus, dan penghargaan inspiratif. 
AFI 2014 akan memberikan penghargaan utama untuk enam kategori, yakni apresiasi film cerita panjang bioskop, film cerita panjang nonbioskop, film pendek, film dokumenter, film animasi, dan film anak.
Adapun penghargaan khusus AFI 2014 mencakup sembilan kategori, yakni apresiasi sutradara perdana, poster film, film independen pelajar, film independen mahasiswa, komunitas, festival film, lembaga pendidikan, media cetak, dan media noncetak.
Berikut nominasi AFI 2014 yang dikutip dari halaman indonesiakreatif.net:

Penghargaan Utama

Apresiasi Film Cerita Panjang Bioskop

1. Cahaya dari Timur: Beta Maluku
2. Sebelum Pagi Terulang Kembali
3. Selamat Pagi, Malam
4. Sokola Rimba
Apresiasi Film Cerita Panjang Non Bioskop
1. Rocket Rain
2. Something in the Way
Apresiasi Film Pendek
1. Maryam
2. Gula-gula Usia
3. A Lady Caddy Who Never Saw a Hole in One
4. Sepatu Baru
Apresiasi Film Dokumenter
1. Akar
2. Di Balik Frekuensi
3. Digdaya Ing Bebaya
4. Marah di Bumi Lambu
Apresiasi Film Animasi
1. Asiaraya
2. Love Paper
3. Pret
Apresiasi Film Anak
1. Sepatu Dahlan
2. Seputih Cinta Melati
Penghargaan Khusus
Apresiasi Sutradara Perdana
1. Anggun Priambodo pada (Rocket Rain)
2. Chairun Nissa pada (Inerie)
3. Emil Heradi pada (Sagarmatha)
4. Herman Kumala Panca (Tak Sempurna)
Apresiasi Film Independen Pelajar
1. Cinto Tabateh Adaik
2. Indie Bung!!
3. Penderes dan Pengidep
Apresiasi Poster Film
1. 23:59 Sebelum
2. Kesurupan Setan
3. Sebelum Pagi Terulang Kembali
4. Sagarmatha
5. Toilet Blues
Apresiasi Film Independen Mahasiswa
1. Iris
2. Joshua
3. Lembar Jawaban Kita
4. Sepatu Baru
Apresiasi Komunitas
1. Forum Lenteng (Jakarta)
2. Komunitas Godong Gedang (Banjarnegara)
3. Komunitas Sarueh (Padang Panjang)
4. Komunitas Sangkanparan (Cilacap)
5. Komunitas Tikar Pandan (Aceh)
Apresiasi Festival Film
1. Festival Film Pelajar Jogja
2. Festival Film Purbalingga
3. Festival Film Solo
4. Jogja-Netpac Asian Film Festival
5. Festival Film Dokumenter
Apresiasi Pendidikan Film
1. In-Docs
2. Kampung Halaman
3. SMPN IV Satu Atap Karang Moncol
4. Serunya Screenwriting
Apresiasi Media Cetak
1. Majalah Kinescope
2. Majalah Rolling Stone
3. Majalah Tempo
Apresiasi Media Non Cetak
1. Cinema Poetica
2. Jurnal Footage
3. Moviegoers
4. Muvila
Cerita Mempertahankan Adat, Masuk Nominasi
Ketika Siswa SMA di Daerah Tertinggal Membuat Film
Walau tak memiliki jurusan perfilman, siswa SMAN 1 Sijunjung justru masuk nominasi nasional, setelah film garapan mereka berjudul “Cinto Tabateh Adaik” masuk 10 besar dalam Festival Film Pelajar Indonesia. Film garapan Rizqi Cs itu menyingkirkan ratusan film karya siswa sekolah-sekolah ternama di tanah air.
Beberapa siswa kelas 1 hingga kelas 3 berkumpul di ruangan Kepala SMAN 1 Sijunjung Jontridel Efendi, kemarin. Para siswa tersebut dikumpulkan bukan karena telah melakukan pelanggaran, tapi merencanakan keberangkatan ke Jakarta memenuhi undangan Indie Short Love Movie Festival (Insomnia 2014).
Sepuluh siswa itu diundang ke Ge­dung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail di Kuningan Jakarta Selatan pada 7 Maret nanti, karena film berdurasi 10 menit hasil garapan siswa tersebut masuk 10 besar nasional dalam ajang Festival Film Pelajar Indonesia.
Film pendek karya mereka berhasil menyingkirkan ratusan film hasil siswa sekolah-sekolah ternama di seluruh Indonesia.
Film berjudul “Cinto Ta­ba­teh Adaik” itu bercerita ten­tang dua remaja ber­nama Ham­ka dan Dewi yang men­jalin hu­bu­ngan asmara. Namun karena lahir dari suku yang sama, hu­bungan ke­dua­nya di­halangi orang tua dan ninik ma­mak.
Akhirnya Hamka dan Dewi diminta memutuskan hu­bu­ngan­nya demi mem­­­­per­ta­han­kan adat.
Alur cerita yang meng­gam­barkan tingginya nilai adat di Ranah Minang itu memiliki cerita bernilai pendidikan adat yang sangat kental di tengah ma­sya­rakat.
“Salah satu yang menjadi pertimbangan juri adalah film ini menggambarkan bagai­ma­na kerasnya masyarakat Mi­nang dalam melestarikan adat­nya. Selain itu, kami juga masih memakai bahasa Minang da­lam dialognya,” ujarnya.
Dalam film ini juga ter­gam­bar, walaupun hubungan pera­saan sudah kuat antara dua pa­sa­ngan, namun jika memiliki per­ta­lian suku, ada dilema dan keputu­san yang berat harus diambil. “Film Cinto Tabateh Adaik ini yang menjawabnya,” sebut dia.
Siswa yang berperan dalam film yang diundang ke Jakarta adalah Rizqy Vajra, Robby Yul­hansyah, Vinny Natasya Utari, Ranti Wulandari, Engla Oktavia, Hanif Aulia Fikri, Rakha Panji Diantama, Midle Four, Satrya Dita Alqorny, dan Fadhila Dwi Putri.
Bagi Rizqy dan rekan-re­kannya, prestasi bidang per­fil­man tersebut bukanlah yang pertama. Pada akhir tahun lalu, film dokumenter yang disu­tra­darai siswa kelas 3 jurusan IPA itu juga berhasil meraih juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Il­miah (LKTI) yang diadakan Himpunan Mahasiswa Biologi (Himabio) Unand se-Sumatera, Jawa dan Bali.
Film Dokumenter berjudul “Adat Jagalah Hutan Kami” itu mendapat perhatian para juri dalam penilaian di ajang Lobi LKTI. Film itu menceritakan bahwa yang berperan dalam menjaga dan melestarikan hu­tan bukan hanya masyarakat, tapi juga adat.
Disebutkan remaja ber­na­ma lengkap Rizqy Vajra J itu, prestasi yang diperoleh tersebut hasil doa dan du­ku­ngan pihak sekolah. “Kerja sama tim juga sangat me­nen­tukan keber­ha­silan kami dalam berkarya. Kami saling mengisi keku­ra­ngan dalam menggarap film tersebut, sehingga hasil mak­simal yang diharapkan bisa tercapai,” ungkap siswa kelas 2 IPA 1 itu.
Kepala SMAN 1 Sijunjung Jon­tridel mengatakan, apa yang te­lah dicapai siswanya tidak ha­nya membanggakan sekolah, na­mun juga seluruh ma­sya­rakat Si­junjung dan pemerintah daerah.
Meski Sijunjung masuk dae­rah tertinggal, tapi anak-anak daerah ini tetap bisa ber­saing dengan siswa daerah lainnya di Indonesia. Tidak hanya dalam lomba ini, tapi juga peduli dalam berbagai gerakan sosial.
Ketua OSIS SMAN 1 Si­jun­jung Bima mengatakan, kegia­tan siswa SMAN 1 Sijunjung tidak sebatas perlombaan saja. Selain itu, mereka juga bakti sosial mengumpulkan sejum­lah bantuan berupa 4 karung beras, sejumlah alat tulis dan pakaian layak pakai untuk dise­rah­kan ke Panti Darul Jannah dan Panti Nurul Iman di Keca­matan Koto VII. “Kita berhasil memberikan bantuan kepada dua panti asuhan yang ada di kecamatan Koto VII. Mudah-mudahan kegiatan ini terus berlanjut,” ungkap Ketua OSIS SMAN 1 Bima.
sc.Padek